NEWS
DETAILS
Minggu, 26 May 2024 07:36 - Paguyuban Honda Banten

Saat ini jenis motor matic menjadi kendaraan yang banyak peminatnya di Indonesia. Selain karena lebih mudah dalam berkendara, penggunaan motor matic lebih hemat bahan bakar. Tidak heran jika banyak masyarakat yang lebih ingin memiliki jenis motor matic daripada jenis motor bebek.

Sayangnya, dibalik kemudahan menggunakan motor matic, jenis motor ini lebih banyak membutuhkan perawatan. Pasalnya, jenis kendaraan yang satu ini bergerak dengan memanfaatkan transmisi otomatis dari CVT. Maka itu jika Anda pengguna motor matic harus selalu mengecek dan merawat motor agar tetap awet.

Lalu apa itu CVT? Bagi sebagian orang  mungkin belum mengetahui apa itu CVT. CVT (Continuously Variable Transmission) memiliki fungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda ban sehingga motor dapat berjalan dan digunakan untuk berkendara. Melihat fungsinya dari Continuously Variable Transmission ini, jelas komponen ini memegang peran vital dalam operasional sebuah kendaraan.

Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa meski CVT bekerja otomatis pada mesin motor, tapi CVT ini juga berisiko mengalami kerusakan. Jika tidak segera diperbaiki, maka motor matic Anda bisa terjadi kendala seperti menimbulkan bunyi yang aneh saat motor digunakan hingga motor bisa mogok sewaktu-waktu.

Pada artikel berikut ini kami akan membahas tanda-tanda apa saja yang muncul ketika terdapat kerusakan pada komponen CVT pada motor matic. Simak artikelnya berikut ini.

Tanda-tanda Kerusakan Komponen CVT Pada Motor Matic

  • Roller

Roller merupakan salah satu komponen dalam CVT yang memiliki peran cukup penting. Perangkat ini digunakan untuk mengatur putaran yang dihasilkan oleh mesin motor mulai kecepatan rendah ke tinggi.

Dalam prakteknya, usia komponen roller ini adalah setelah digunakan berkendara dengan jarak tempuh 20.000 – 24.000 km. Biasanya, setelah jarak melebihi jarak tersebut roller mulai aus. Akibatnya motor Anda bisa menimbulkan getaran yang cukup keras dan suara berisik.

  • Pulley

Apabila kinerja mesin motor tidak optimal, hal ini bisa dipengaruhi oleh komponen pulley atau bisa disebut juga dengan rumah roller yang bermasalah. Hal ini disebabkan karena pengguna motor terlalu sering membawa beban yang berlebih saat berkendara, sehingga menimbulkan pulley cepat aus.

  • Kampas Kopling

Jika saat digunakan berkendara, Anda mendengar suara decitan yang berasal dari bagian transmisi. Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh kampas kopling yang sudah aus. Anda bisa mengatasi hal ini dengan mengganti kampas kapling bekas dengan yang baru agar tidak mempengaruhi komponen mesin lainnya.

  • Komponen V-Belt

V-Belt memiliki fungsi yang mirip dengan rantai motor bebek. Hanya saja V-belt ini berbahan dasar karet dan lebih berbentuk seperti sabuk. Kerusakan pada v-belt ditandai dengan munculnya suara berisik yang berasal dari dalam CVT.

Kinerja v-belt yang bermasalah tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan Anda dalam berkendara. Bahkan apabila v-belt mengalami gangguan bisa mengganggu komponen mesin lainnya. Untuk itu apabila v-belt bermasalah sebaiknya Anda langsung menggantinya dengan yang baru.

  • Gear Rasio CVT

Ketika berkendara dan Anda mendengar bunyi dengungan yang cukup keras. Hal ini bisa jadi berasal dari dalam komponen CVT. Bunyi degungan tersebut disebabkan oleh komponen gear rasio yang sudah mulai aus karena lamanya pemakaian.

Gear rasio yang aus bisa disebabkan karena pengguna motor jarang mengganti oli. Sehingga kinerja gear menjadi terhambat. Untuk itu pastikan bahwa Anda selalu rutin melakukan penggantian oli minimal setiap 2 bulan sekali.

Demikianlah artikel mengenai tanda-tanda kerusakan komponen CVT pada motor matic. Semoga bermanfaat.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK