Memang tidak mudah menilai kondisi motor bekas yang ingin dibeli. Butuh kejelian dalam melihat kondisi bodi, rangka, mesin hingga kelengkapan lainnya. Jangan sampai motor bekas yang dibeli pernah mengalami tabrakan parah tapi direparasi. Karena umumnya ada saja masalah yang muncul di kemudian hari ya BroSis.
Masalah yang bisa muncul itu selain sulit ditebak juga dapat menghabiskan banyak biaya perbaikan. Cermat dalam melihat kondisi motor bekas perlu dilakukan agar terhindar dari kerugian nantinya. Nah, untuk mengenali motor bekas yang pernah mengalami tabrakan ada beberapa langkah yang bisa ditempuh.
Bisa dimulai dengan memeriksa warna panel motor. Untuk tampilan cat, pastikan warnanya seragam di seluruh bodi yang dicat. Karena pengecatan dengan sistem oven yang dilakukan di pabrik tidak menimbulkan adanya perbedaan warna walau sedikit di tiap panel. Sementara jika pengecatan dengan metode semprot, dalam beberapa waktu bisa mengalami perubahan. Semisal, warna salah satu panel bodi lebih muda dibanding panel yang lain. Hal ini perlu dicurigai dan lebih baik ditanyakan langsung ke penjualnya.
Periksa juga seluruh komponen bodi motor. Seperti, melihat kondisi sepatbor depan dan belakang tidak janggal dalam keadaan terpasang, melihat posisi roda depan dan belakang apakah masih dalam satu garis atau lurus, panel bodi terpasang sempurna, serta kelurusan setang dengan roda depan. Begitu pula melihat kesamaan posisi dan konstruksi foot step kiri dan kanan dan lainnya.
Langkah berikutnya adalah memeriksa kondisi baut. Jika terlihat permukaan baut ada yang rusak, artinya baut itu hanya pernah dibuka paksa. Bukan penanda pernah tabrakan. Yang perlu diperhatikan adalah posisi baut itu. Semisal, apakah terpasang dalam keadaan miring atau meleset dari lubang panel bodi atau rumahnya. Atau posisinya tidak sama antara sisi kanan dan kiri motor. Baik itu lebih tinggi atau rendah, atau lebih maju atau mundur.
Langkah terakhir yang bisa ditempuh adalah dengan mengendarainya. Pastikan motor tetap stabil saat dikendarai. Tidak ada gejala limbung atau bergetar. Seperti untuk balik arah, melaju, menikung, maupun saat melindas lubang atau polisi tidur. Begitu pula mengecek kestabilan motor saat pengereman baik dengan rem depan maupun belakang.