Ban motor umumnya didesain bisa bertahan antara 1,5 hingga 2 tahun. Tapi karena kurangnya perawatan dan beberapa kesalahan dalam berkendara, membuat ban sepeda motor lebih cepat rusak BroSis.
Sedangkan kerusakan ban motor yang sering terjadi juga beragam. Diantaranya ban robek, benjol, aus atau botak sebelah. Lalu apa saja faktor penyebab ban motor rusak dengan berbagai kondisi tersebut di atas, simak ulasan lebih lengkapnya.
Umumnya terjadi karena tekanan ban kurang. Sehingga, ketika melindas paku, langsung menancap dan merobek permukaan ban. Sementara jika tekanan ban memadai, paku masih bisa terpental.
Jika menggunakan ban dalam, ban yang tertancap paku bisa langsung kempis. Sementara pada ban tubeless, tekanan ban berangsur berkurang. Tapi jika paku dibiarkan lama menancap di ban atau motor terus dikendarai dalam waktu relatif lama, bukan tidak mungkin, paku itu bisa merobek ban.
Hal paling penting dalam perawatan ban motor adalah menjaga tekanannya. Menjaga tekanan ban ini menjadi momok pada ban yang sering disepelekan atau terlupakan pemilik motor.
Hal ini menandakan bahwa benang konstruksi di dinding ban putus. Biasanya karena ban motor membentur trotoar atau melindas lubang dengan keras.
Kalau benjol di tengah, dikarenakan kondisi suspensi mati, sehingga ban seperti dibiarkan menahan beban berat kendaraan sekaligus pengendara dan penumpang.
Penyebabnya ada beberapa kemungkinan, seperti kondisi pelek yang sudah goyang. Kemungkinan lain, volume oli shock absorber sudah tidak seimbang, sehingga kerja suspensi jadi tidak sama.
Penyebab lainnya karena bushing swing arm sudah aus. Sehingga posisi roda pun goyang dan membuat ban tidak rata ketika menapak di permukaan jalan.
Permukaan ban motor retak biasanya karena terlalu lama disimpan sehingga elastisitasnya berkurang. Untuk tahun produksinya, bisa lihat kode produksi ban pada dinding ban yang terdiri dari 4 angka. Dua angka awal pertanda minggu produksi, sedangkan dua angka di belakangnya menandakan tahun produksi BroSis.