Para pemilik kendaraan khususnya pemilik motor, biasanya sudah pernah mendengar istilah sparepart fast moving dan slow moving. Bila sudah pernah dengar, apakah sudah tau perbedaannya? Tidak sedikit yang salah kaprah mengartikan komponen fast moving sebagai geraknya cepat seperti noken as atau kruk as.
Biar tidak salah paham, yuk BroSis, kita simak sama-sama.
Part fast moving bisa diartikan dengan komponen yang cepat masa pakainya. Di mana bengkel resmi atau umum memang menyediakan komponen tersebut sepanjang waktu. Sehingga konsumen tidak perlu inden.
Contohnya pada sepeda motor seperti kampas rem, busi, filter oli, filter udara, gear set dan van belt untuk motor matic.
Komponen kampas rem bisa dibilang sangat vital karena bersangkutan dengan keselamatan. Rekomendasi dari pabrikan setiap 12.000 Km dilakukan penggantian. Namun kenyataannya, lebih cepat diganti dari waktu yang disarankan. Terlebih pada pengendara yang kerap melakukan hardbraking.
Pada komponen busi, pabrikan motor menyarankan untuk melakukan penggantian pada 7.000-8.000 Km. Filter oli diganti pada interval 9.000 Km. Gear set dilakukan penggantian pada 15.000-18.000 Km. Dan seterusnya.
Lalu bagaimana dengan slow moving? Komponen slow moving bisa diartikan sebagai part yang pergerakan penjualannya lambat atau jarang dicari komsumen. Contohnya seperti headlamp set, knalpot, setang dan lain-lain.
Biasanya untuk komponen ini, bengkel tidak melakukan stok barang atau harus inden sebelum membeli. Bahkan bisa berbulan-bulan untuk mendapatkannya. Ada pula jenis komponen yang harus memenuhi kuota pemesanan baru diproduksi, biasanya terjadi pada motor lawas.